Kamera: Bab & Fungsi, Prinsip Kerja, Pembentukan Bayangan, Pola Soal + Pembahasan

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak peralatan optik yang didasarkan pada insiden pembiasan dan pemantulan cahaya. Salah satu alat optik yang paling banyak dikenal masyarakat ialah kamera. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan berguru mengenai definisi, bagian-bagian dan fungsi (diagram), prinsip kerja, dan proses pembentukan bayangan pada kamera lengkap dengan tumpuan soal dan pembahasannya. Untuk itu silahkan simak klarifikasi berikut.

Pengertian Kamera
Kamera ialah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan fotografi pada film negatif. Pernahkah kalian memakai kamera? Biasanya kalian memakai kamera untuk mengabadikan kejadian-kejadian penting. Selain digunakan untuk mengambil (capturing) gambar, kamera canggih cukup umur ini juga sanggup digunakan untuk merekam (recording) suatu insiden atau acara tertentu, ibarat orang berjalan, menari, tertawa, dan sebagainya.

Bagian-Bagian Kamera dan Fungsinya
Kamera bekerja ibarat mata kita. Komponen-komponen dasar penyusun kamera hampir sama dengan mata kita. Perhatikan gambar di bawah ini. Fungsi dari setiap komponen kamera ialah sebagai berikut.
hari terdapat banyak peralatan optik yang didasarkan pada insiden pembiasan dan  Kamera: Bagian & Fungsi, Prinsip Kerja, Pembentukan Bayangan, Contoh Soal + Pembahasan
 Lensa cembung (positif)
Lensa ini terletak di potongan depan kamera. Lensa positif berfungsi mengatur semoga cahaya yang masuk sanggup diterima dengan baik oleh film. Pengaturan ini dilakukan dengan cara menggerakkan susunan lensa positif menjauhi atau mendekati film. Fungsi lensa ini sama dengan fungsi lensa mata yaitu membiaskan cahaya yang masuk sehingga terbentuk bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil.

 Diafragma
Diafragma merupakan potongan kamera berupa celah yang berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke kamera. Dengan cara mengubah ukuran celah diafragma, jumlah cahaya yang masuk sanggup diatur. Untuk menghasilkan gambar yang baik, celah diafragma harus diatur sedemikian rupa.

Jika cahaya terlalu terang celah diafragma dibentuk kecil, sebaliknya jikalau pada ruangan redup, celah diafragma dibuka lebar. Pada kamera yang baik, besarnya celah dinyatakan dengan angka diafragma. Semakin besar angka diafragma, celah yang dihasilkan semakin kecil. Sebaliknya, semakin kecil angka diafragma, celah yang terbuka makin lebar.

Dengan demikian, melihat dari fungsinya, diafragma pada kamera mempunyai fungsi yang sama dengan pupil pada mata manusia.

 Film
Cahaya atau benda yang diterima oleh lensa akan diteruskan ke film dan membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil. Untuk memperoleh gambar foto yang terang dan tajam, kamera perlu difokuskan. Pemfokusan ini dilakukan dengan cara mengubah kedudukan lensa terhadap benda sesuai dengan jarak benda yang akan difoto.

Pelat film, berfungsi sebagai daerah bayangan dan menghasilkan gambar negatif, yaitu gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya.

Pada kamera sederhana, kedudukan lensa hanya bisa dilakukan jikalau pemakai bergerak mendekati atau menjauhi benda hingga diperoleh gambar yang diinginkan. Seiring dengan perkembangan teknologi, pada kamera yang lebih modern, kedudukan lensa sanggup diubah dengan memutar cincin pengatur lensa. Bahkan pada terkini, kedudukan lensa sanggup diatur dengan teknologi digital.

Pelat film memakai pelat seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan perak bromida untuk menghasilkan negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut digunakan untuk menghasilkan gambar positif (gambar asli) pada kertas foto. Kertas foto merupakan kertas yang ditutup dengan lapisan tipis kolodium yang dicampuri dengan perak klorida. Gambar yang ditimbulkan pada bidang transparan disebut gambar diapositif.

 Prisma
Sebuah prisma digunakan pada beberapa kamera refleks lensa tunggal (SLR) modern. Dalam kamera jenis ini, prisma digunakan untuk membelokkan cahaya sehingga sanggup berputar mengelilingi potongan dalam kamera semoga fotografer sanggup melihat gambar faktual yang akan diambilnya melalui lensa kamera.

 Shutter
Shutter atau epilog merupakan komponen yang memungkinkan lewatnya cahaya melalui lensa dalam waktu yang singkat. Untuk memperoleh hasil pemotretan yang bagus, lensa sanggup kalian geser maju mundur hingga terbentuk bayangan paling terang dengan jarak yang tepat, kemudian kalian tekan tombol shutter.

 Aperture
Apertur berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya diafragma.

Prinsip Kerja Kamera

Pada dasarnya, kamera ialah sebuah lensa cembung (positif) yang sanggup diatur antara jarak lensa ke suatu benda, untuk membentuk bayangan nyata sempurna di atas selembar film fotografis yang peka terhada cahaya. Dalam kamera terdapat lensa cembung yang berfungsi sebagai pembentuk bayangan. Jika sebuah benda diletakkan di ruang III sebuah lensa cembung maka akan terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil.

Antara kamera dan mata insan terdapat persamaan, yaitu benda yang diambil oleh kamera dan benda yang dilihat oleh mata insan berada di ruang III dari lensa kamera atau lensa mata. Sehingga, terbentuk bayangan yang sifatnya nyata, terbalik, dan diperkecil.

Pada kamera, bayangan ini diusahakan jatuh sempurna di plat film yang mempunyai sifat sangat peka terhadap cahaya. Jika plat film yang peka cahaya ini dikenai cahaya, maka plat film mengalami perubahan kimia sesuai dengan cahaya dari benda di depan kamera.

Plat film ini masih peka cahaya, semoga plat film ini menjadi tidak peka terhadap cahaya, maka dalam studio perlu dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tertentu. Setelah plat film dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tadi, plat film menjadi tidak peka terhadap cahaya dan terlihat gambar pada plat film yang disebut gambar negatif (negatif film).

Untuk memperoleh gambar yang sesuai dengan gambar semula yang diambil di depan kamera, film negatif ini kemudian dicetak pada kertas film (biasanya kertas film warnanya putih). Gambar pada kertas film merupakan gambar dari benda yang diambil di depan kamera tersebut dan disebut gambar positif.

Gambar positif sangat bergantung pada proses pembentukan bayangan pada plat film ini, jikalau bayangan terjadi pada plat film ini kabur atau kurang jelas, maka mengakibatkan hasil cetakannya nanti juga ikut kabur atau tidak jelas.

Prinsip kerja kamera ibarat dengan mata manusia. Lensa kamera merupakan potongan dari kamera yang berfungsi untuk membentuk bayangan, ibarat lensa mata pada mata. Kamera dilengkapi dengan film yang berfungsi sebagai daerah bayangan, ibarat dengan retina pada mata. Jika mata mempunyai kemampuan untuk berakomodasi, pada kamera pengaturan bayangan semoga jatuh sempurna pada film dilakukan dengan cara menggerakkan lensa.

Proses Pembentukan Bayangan pada Kamera
Prinsip kerja kamera secara umum sebagai berikut. Objek yang hendak difoto harus berada di depan lensa. Ketika diafragma dibuka, cahaya yang melewati objek masuk melalui celah diafragma menuju lensa mata. Lensa mata akan membentuk bayangan benda. Supaya bayangan benda sempurna jatuh pada film dengan terang maka letak lensa harus digeser-geser mendekati atau menjauhi film.

Mengeser-geser lensa pada kamera, ibarat mengatur jarak fokus lensa pada mata (akomodasi). Diagram pembentukan bayangan pada kamera ditunjukkan pada gambar berikut ini.
hari terdapat banyak peralatan optik yang didasarkan pada insiden pembiasan dan  Kamera: Bagian & Fungsi, Prinsip Kerja, Pembentukan Bayangan, Contoh Soal + Pembahasan
Info Penting!
Untuk memperoleh gambar yang terang pada film maka benda yang dipotret harus diletakkan pada ruang III dari lensa kamera.

Contoh Soal dan Pembahasan
1. Sebuah kamera mempunyai titik api 80 mm, awalnya digunakan untuk mengambil gambar benda yang cukup jauh. Kemudian, kamera digunakan untuk mengambil gambar sebuah benda yang jaraknya 2 m dari lensa. Tentukan ke mana dan berapa jauh lensa kamera harus digeser.
Jawab:
f = 80 mm = 0,08 m
 keadaan mula-mula s =  , maka
1/s1 + 1/s1 = 1/f
1/ + 1/s1 = 1/0,08
1/s1 = 1/0,08
s1 = 0,08 m

 keadaan final s2 = 2 m, maka
1/s2 + 1/s2 = 1/f
1/2 + 1/s2 = 1/0,08
1/s2 = 1/0,08  1/2
1/s2 = 100/8  1/2
1/s2 = 100  4/8
1/s2 = 96/8
s2 = 8/96 = 0,0833 m

 besar pergeseran lensa kamera ialah sebagai berikut.
d = s2  s1
d = 0,0833  0,08
d = 0,0033 m
d = 3,3 mm
Oleh sebab s2 > s1 maka d > 0, artinya lensa kamera harus digeser menjauhi film.

2. Jarak fokus lensa sebuah kamera ialah 50 mm. Kamera tersebut diatur untuk memfokuskan bayangan benda pada jauh tak terhingga. Berapa jauh lensa kamera harus digeser semoga sanggup memfokuskan bayangan benda yang terletak pada jarak 2,5 m?
Jawab:
Ketika digunakan untuk memfokuskan benda yang letaknya jauh di tak terhingga, bayangan benda tersebut akan sempurna berada di titik fokus lensa. Dengan kata lain, s' = f = 50 mm. Ketika jarak benda ke lensa, s = 2,5 m = 2.500 mm, bayangannya ialah sebagai berikut.
1/s + 1/s = 1/f
1/2.500 + 1/s = 1/50
1/s = 1/50  1/2.500
1/s = 50  1/2.500
1/s = 49/2.500
s' = 2.500/49
s = 51,02 mm
Dengan demikian, lensa harus digeser sejauh 51,02 mm  50 mm = 1,02 mm.

Tidak ada komentar untuk "Kamera: Bab & Fungsi, Prinsip Kerja, Pembentukan Bayangan, Pola Soal + Pembahasan"