Kumpulan Pola Soal Wacana Cacat Mata Insan Dan Pembahasannya Lengkap

Pernahkah kalian berfikir, bagaimana gotong royong sifat-sifat mata kalian? untuk mengetahuinya coba kalian bedakan keadaan mata kalian ketika melihat benda erat dan ketika melihat benda jauh. Lihatlah goresan pena artikel ini pada jarak kurang lebih 25 cm, kemudian lihatlah benda paling jauh. Adakah bedanya? Jika kalian perhatikan betul akan ada perbedaan pada lensa mata kalian.
 untuk mengetahuinya coba kalian bedakan keadaan mata kalian ketika melihat benda erat dan  Kumpulan Contoh Soal Tentang Cacat Mata Manusia dan Pembahasannya Lengkap
Mata kita memilki bagian-bagian penting menyerupai lensa mata. Lensa mata memilki sifat unik yaitu sanggup berubah-ubah ketebalannya. Kemampuan mata untuk mengubah ketebalan lensa ini disebut daya akomodasi. Lensa mata akn menipis ketika melihat benda jauh dan keadaan paling tipis disebut fasilitas minimum. Dan ketika melihat benda dekat, lensa mata akan menebal sampai paling tebal disebut fasilitas maksimum.

Mata yang normal atau sering disebut emetropi mempunyai batas-batas normal akomodasi. Mata normal berakomodasi maksimum ketika melihat benda pada jarak 25 c, dan berakomodasi minimum ketika melihat benda di jauh tak sampai (ex. melihat bintang di langit). Jarak terdekat yang dapt dilihat mata disebut titik erat (Punctum Proximum = PP) dan jarak terjauh yang sanggup dilihat disebut titik jauh (Punctum Remotum = PR). Berarti mata yang normal memenuhi sifat sebagai berikut.
Mata normal
…………… Pers. (1)
PP = 25 cm
PR =

Sekarang akan timbul pertanyaan, apakah semua mata insan itu normal? Ternyata banyak orang yang mempunyai titik erat atau titik jauh yang tidak sesuai dengan sifat mata normal. Mata yang sifatnya tidak normal dinamakan mata rabun. Mata yang rabun ini berarti lensa matanya tidak sanggup berakomodasi secara normal.

Keadaan mata yang tidak normal atau cacat mata sanggup dibantu dengan alat yang kita kenal dengan kacamata. Daya atau kekuatan lensa kacamata yang dibutuhkan memenuhi persamaan (1) di atas, yaitu sebagai berikut.
P
=
1


f

P
=
1
+
1
s
s'

s yaitu jarak benda yang dibutuhkan untuk sanggup dilihat. Sedangkan s adalah bayangan oleh lensa yang harus bersifat maya sehingga bernilai negatif. Kemudian daya lensa bersatuan dioptri sehingga s dan s harus dalam meter (m) atau boleh sentimeter (cm) tetapi persamaannya menjadi menyerupai berikut.
P
=
100
+
100
…………… Pers. 2)
s
s'

Mata rabun ada tiga jenis yaitu rabun erat (hipermetropi), rabun jauh (miopi) dan presbiopi (mata tua). Nah, dalam artikel ini akan dibahas beberapa teladan soal dan pembahasan perihal cacat mata atau lebih tepatnya teladan soal kekuatan lensa kacamata untuk cacat mata pada manusia. Untuk itu silahkan kalian simak klarifikasi berikut ini.

Contoh Soal Cacat Mata Rabun Dekat (Hipermetropi)
Hipermetropi yaitu cacat mata dimana mata tidak sanggup melihat dengan terang benda-benda yang letaknya dekat. Titik dekatnya lebih jauh daripada titik erat mata normal (titik erat > 25 cm). Pernahkah Anda melihat orang yang membaca koran dengan letak koran yang agak dijauhkan? Orang semacam itulah yang dikatakan menderita hipermetropi.

Penderita hipermetropi hanya sanggup melihat dengan terang benda-benda yang letaknya jauh sehingga cacat mata ini sering disebut mata terang jauh. Hipermetropi disebabkan lensa mata terlalu pipih dan sulit dicembungkan sehingga bila melihat benda-benda yang letaknya dekat, bayangannya jatuh di belakang retina. Supaya sanggup melihat benda-benda yang letaknya erat dengan jelas, penderita hipermetropi ditolong dengan beling mata berlensa cembung (positif).

Hipermetropi sanggup terjadi lantaran mata terlalu sering/terbiasa melihat benda-benda yang jauh. Cacat mata ini sering dialami oleh orang-orang yang bekerja sebagai sopir, nahkoda, pilot, masinis, dan sebagainya.

Contoh Soal 1:
Reni yang menderita rabun erat mempunyai titik erat 50 cm. Jika ingin membaca dengan jarak normal (25 cm), maka berapa kekuatan lensa kacamata yang harus digunakan Reni?
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 25 cm
s = -50 cm (tanda negatif mengatakan bayangan bersifat maya, di depan lensa)
Ditanyakan: P = …?
Jawab:
1/f = 1/s + 1/s
1/f = 1/25  1/50
1/f = 2/50  1/50
1/f = 1/50
f = 50 cm = 0,5 m
P = 1/f = 1/0,5 = 2 dioptri
Jadi, kekuatan lensa kacamata yang harus digunakan reni yaitu 2 dioptri.

Contoh Soal 2:
Zaza tidak sanggup membaca pada jarak normal (25 cm). Saat melihat benda, ia bisa melihat dengan terang kalau jaraknya 1 m dan selebihnya. Tentukan daya beling mata yang dibutuhkan semoga sanggup melihat pada jarak baca normal dan tentukan pula jarak fokus lensanya!
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 25 cm
s = -PP = -1 m = -100 cm
Maka daya kacamat dan fokus yang dibutuhkan memenuhi persamaan sebagai berikut:
P = 100/s + 100/s
P = 100/25  100/100
P = 400/100  100/100
P = 300/100
P = 3 dioptri
f = 100/P
f = 100/3
f = 33,33 cm
Jadi, daya kacamatanya yaitu 3 dioptri dan fokus lensa kacamatanya yaitu 33,33 cm.

Contoh Soal 3:
Seorang hipermetropi mempunyai titik erat 100 cm, hendak membaca pada jarak 25 cm. berapakah berpengaruh lensa kecamata yang harus dipakai?
Penyelesaian:
Setelah menggunakan kacamata, benda yang terletak pada jarak 25 cm seperti tampak pada jarak 100 cm.
Diketahui:
s = 25 cm = 0,25 m
s = -100 cm = -1 m
ditanyakan: P = …?
Jawab:
1/f = 1/s + 1/s
1/f = 1/0,25  1/1
1/f = 4/1  1/1
1/f = 3/1
f = 1/3 m
Maka berpengaruh lensa kacamata adalah:
P = 1/f
P = 1/1/3
P = 3 dioptri
Jadi, berpengaruh lensa kacamata yang harus digunakan yaitu 3 dioptri.

Contoh Soal 4:
Tentukan jenis dan kekuatan lensa kacamata yang harus digunakan oleh orang yang mempunyai titik erat 50 cm.
Penyelesaian:
Dikatahui:
s = 25 cm
s = -50 cm
Ditanyakan: P
Jawab:
1/f = 1/s + 1/s
1/f = 1/25  1/50
1/f = 2/50  1/50
1/f = 1/50
f = 50 cm
Maka kekuatan lensa kacamata yaitu sebagai berikut:
P = 100/f
P = 100/50
P = 2 dioptri
Dengan demikian, jenis lensa yang digunakan yaitu lensa cembung (P positif) dengan kekuatan 2 dioptri.

Contoh Soal Cacat Mata Rabun Jauh (Miopi)
Miopi yaitu kondisi mata yang tidak sanggup melihat dengan terang benda-benda yang letaknya jauh. Penderita miopi titik jauhnya lebih erat daripada tak terhingga (titik jauh <  ) dan titik dekatnya kurang dari 25 cm. Hal ini terjadi lantaran lensa mata tidak sanggup dipipihkan sebagaimana mestinya sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh akan jatuh di depan retina.

Untuk sanggup melihat benda-benda yang letaknya jauh semoga nampak jelas, penderita miopi ditolong dengan beling mata berlensa cekung (negatif). Miopi sanggup terjadi lantaran mata terlalu sering/terbiasa melihat benda yang dekat. Cacat mata ini sering dialami tukang jam, tukang las, operator komputer, dan sebagainya.

Contoh Soal 5:

Seseorang tidak sanggup melihat benda jauh tak sampai dengan jelas. Kemudian ia memeriksakan diri ke dokter mata. Untuk mengatasi kelemahan itu ia diberi saran oleh dokternya untuk menggunakan beling mata dengan kekuatan -1/3 dioptri. Berapakah titik jauh mata orang tersebut.
Penyelesaian:
s = 
P = -1/3 D
s = -PR
Titik jauh s = -PR sanggup ditentukan dengan menggunakan persamaan (2) yaitu sebagai berikut.
P = 100/s + 100/s
-1/3 = (100/ )  100/PR
-1/3 = 0  100/PR
-1/3 = -100/PR
PR = -100 × (-3)
PR = 300 cm
Jadi, titik jauh mata orang tersebut yaitu 300 cm.

Contoh Soal 6:
Seorang penderita miopi mempunyai titik jauh 100 cm. Berapakah kekuatan lensa kacamata yang harus digunakan orang tersebut semoga sanggup melihat benda jauh dengan normal?
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 
s = =100 cm (tanda negatif mengatakan bayangan bersifat maya dan terletak di depan lensa)
Ditanyakan: P = …?
Jawab:
1/f = 1/s + 1/s
1/f = (1/ )  1/100
1/f = 0  1/100
1/f = -1/100
f = -100 cm = -1 m
Maka kekuatan lensa yaitu sebagai berikut.
P = 1/f
P = 1/-1
P = -1 dioptri
Jadi, kekuatan lensa beling mata yang harus digunakan yaitu -1 dioptri.

Contoh Soal 7:
Berapakah berpengaruh lensa kacamata yang digunakan oleh seorang miopi yang titik jauhnya 2,5 m?
Penyelesaian:
Maksud menggunakan kacamata di sini supaya sanggup melihat benda-benda yang jauh tak terhingga. Maka dari benda-benda di jauh tak terhingga, harus terbentuk bayangan maya pada jarak 2,5 meter.
Diketahui:
s = 
s = -2,5 m
Ditanyakan: P = …?
Jawab:
1/f = 1/s + 1/s
1/f = (1/ )  1/2,5
1/f = 0  1/2,5
1/f = -1/2,5
f = -2,5 m
Maka kekuatan lensa yaitu sebagai berikut.
P = 1/f
P = 1/-2,5
P = -0,4 D
Jadi, kekuatan lensa beling mata yang harus digunakan yaitu -0,4 dioptri.

Contoh Soal 8:
Seseorang menggunakan kacamata dengan lensa yang berkekuatan -11/4 dioptri. Berapakah titik jauh orang tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: P = -11/4 D = -5/4 D
Ditanyakan: PR = …?
Jawab:
P = 100/f
f = 100/P
f = 100/-5/4
f = -400/5
f = -80 cm
Maka PR sanggup dihitung dengan cara berikut.
1/s + 1/s = 1/f
1/   1/PR = 1/80
1/PR = 1/80
PR = 80 cm
Jadi, titik jauh orang tersebut yaitu 80 cm.

Contoh Soal Cacat Mata Presbiopi
Orang-orang yang sudah tua, biasanya daya akomodasinya sudah berkurang. Pada mata presbiopi, titik dekatnya lebih jauh daripada titik erat mata normal (titik erat > 25 cm) dan titik jauhnya lebih erat daripada titik jauh mata normal (titik jauh <  ). Oleh lantaran itu, penderita presbiopi tidak sanggup melihat benda-benda yang letaknya erat maupun jauh.

Untuk sanggup melihat jauh dengan terang dan untuk membaca pada jarak normal, penderita presbiopi sanggup ditolong dengan beling mata berlensa rangkap (kacamata bifokal). Kacamata bifokal yaitu beling mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Lensa cekung berfungsi untuk melihat benda jauh dan lensa cembung untuk melihat benda dekat/membaca.

Dari klarifikasi di atas sanggup dituliskan sifat-sifat mata presbiopi sebagai berikut.
 PP > 25 cm
 PR < 
 Tidak bisa melihat benda jauh maupun erat d. penyelesaiannya merupakan adonan miopi dan hipermetropi.

Contoh Soal 9:
Seorang kakek penderita presbiopi mempunyai titik erat 75 cm dan titik jauh 300 cm. Agar ia sanggup melihat benda yang erat (seperti mata normal) dan sanggup melihat benda jauh, berapakah jarak fokus lensa bifokal dan berpengaruh lensa kacamata yang harus digunakan kakek tersebut?
Jawab:
Kacamata bifokal tersusun atas dua lensa belahan atas lensa negatif (cekung) semoga sanggup melihat jauh dan belahan bawah lensa positif (cembung) semoga sanggup membaca normal.
 Untuk sanggup melihat jauh, s =   dan s = -300 cm
1/f = 1/s + 1/s
1/f = (1/ )  1/300
1/f = -1/300
f = -300 cm = -3 m
P = 1/f
P = 1/(-3) = -0,33 dioptri
Jadi, untuk sanggup melihat benda jauh digunakan kacamata dengan jarak fokus 3 m dan kekuata lensa -0,33 dioptri.

 Untuk sanggup melihat dekat, s = 25 dan s = -75 cm
1/f = 1/s + 1/s
1/f = 1/25  1/75
1/f = 3/75  1/75
1/f = 2/75
f = 75/2
f = 37,5 cm = 0,375 m
P = 1/f
P = 1/0,375 = 2,67 dioptri
Jadi, untuk sanggup melihat benda erat digunakan kacamata dengan jarak fokus 0,375 m dan kekuata lensa 2,67 dioptri.

Contoh Soal 10:
Seorang yang sudah bau tanah titik dekatnya 50 cm dan titik terjauhnya 5 m. Kacamata yang bagaimana yang digunakan orang bau tanah tersebut semoga matanya normal kembali?
Penyelesaian:
Yang dimaksud normal kembali yaitu sanggup melihat jauh tak terhingga dan sanggup membaca pada jarak 25 cm.
Diketahui:
Untuk titik erat mata:
s = 25 cm = 0,25 m
s = -50 cm = -0,5 m
Untuk titik jauh mata:
s = 
s = -5 m
Ditanya: Pb (kekuatan lensa bawah) dan Pa (kekuatan lensa atas) = …?
Jawab:
Fokus lensa bawah:
1/f = 1/s + 1/s
1/f = 1/0,25  1/0,5
1/f = 4/1  2/1
1/f = 2/1
f = 1/2 m
Kuat lensa bawah:
Pb = 1/f
Pb = 1/1/2
Pb = 2 dioptri

Fokus lensa atas:
1/f = 1/ + 1/s
1/f = (1/ )  1/5
1/f = 1/5
f = -5 m
Kuat lensa atas:
Pa = 1/f
Pa = 1/-5
Pa = -0,2 dioptri
Jadi, kacamata yang harus digunakan orang tersebut yaitu kacamata rangkap dengan kekuatan lensa belahan bawah 2 dioptri dan kekuatan lensa belahan atas -0,2 dioptri.

Tidak ada komentar untuk "Kumpulan Pola Soal Wacana Cacat Mata Insan Dan Pembahasannya Lengkap"