Pengertian Daya Akomodasi, Titik Erat Dan Jauh Mata + Rujukan Soal Dan Pembahasan
Pernahkah kalian membayangkan bagaimana kalau insan tidak dilengkapi dengan mata? Apa yang kalian rasakan ketika kalian memejamkan mata untuk beberapa saat? Keindahan dan hiruk-pikuk kehidupan rasanya tidak begitu berarti andaikata Tuhan Yang Mahakuasa tidak mengaruniakan mata kepada kita. Bagaimana prinsip kerja mata ketika melihat sebuah objek?
Perhatikan sketsa mata pada gambar di tas. Pada waktu mata melihat objek, lensa mata atau lensa kristalin membentuk bayangan benda pada retina yang berada di belakang mata. Retina ini dihubungkan oleh saraf-saraf penglihatan (saraf optik) ke otak sehingga timbul kesan melihat benda atau objek.
Lensa mata merupakan jenis lensa cembung yang tebal tipisnya sanggup berubah sesuai dengan letak benda yang sedang menjadi objek penglihatan. Perubahan tebal-tipisnya lensa mata ini mengubah jarak fokus lensa mata. Dengan cara ini, letak bayangan benda yang sedang menjadi perhatian akan selalu jatuh sempurna di retina sehingga bayangan kasatmata dari benda sanggup diterima dengan terang kalau bayangan tersebut sempurna jatuh di retina.
Jarak retina dengan lensa yaitu tetap. Sementara itu, setiap benda yang menjadi perhatian mempunyai jarak yang tidak sama terhadap lensa mata. Ada benda yang dekat, sedang, dan jauh, bahkan jauh sekali. Benda-benda tersebut sanggup terlihat kalau bayangan bendanya sempurna jatuh di retina. Oleh alasannya yaitu itu, satu-satunya cara yang mungkin yaitu dengan perubahan jarak fokus lensa mata. Kaprikornus perubahan lensa mata bekerjsama untuk mendapat bayangan kasatmata di retina.
Daya Akomodasi Mata
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bola mata kita bentuknya tetap, sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan yang dibuat lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita lihat berbeda. Bagaimana biar kita tetap sanggup melihat benda dengan jarak bayangan yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah?
Tentu kita harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa mata. Hal inilah yang menjadikan kita bisa melihat benda yang mempunyai jarak berbeda tanpa mengalami kesulitan. Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang hingga kini insan belum bisa menirunya.
Lensa mata sanggup mencembung atau pun memipih secara otomatis alasannya yaitu adanya otot kemudahan (otot siliar/otot lensa). Untuk melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letakknya jauh, otot siliar mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata ini disebut dengan daya kemudahan mata.
Daya kemudahan mata adalah kemampuan otot mata untuk menebalkan atau memipihkan lensa mata atau kemampuan lensa mata untuk mengubah jak fokusnya. |
Pada keadaan normal, otot-otot siliar berada dalam keadaan rileks, namun sendi pengikat dalam keadaan tegang. Pada kondisi ini, bentuk lensa mata agak datar dan mata dalam keadaan tidak berakomodasi. Jika benda yang jauh tak hingga didekatkan, otot-otot siliar akan menjadi tegang. Otot siliar akan bertambah tegang kalau benda semakin dekat. Pada keadaan ini, mata dalam keadaan sedang berakomodasi. Jika mata terus berakomodasi, mata terasa lelah alasannya yaitu otot siliar terus menegang.
Titik Dekat dan Titik Jauh Mata
Benda hanya sanggup terlihat dengan terang kalau terletak di kawasan penglihatan mata. Daerah penglihatan mata ini berada di antara titik erat mata atau punctum proximum (PP) dan titik jauh atau punctum remotum (PR). Jika benda berada di luar kawasan penglihatan tersebut, mata tidak akan melihat benda tersebut dengan jelas. Perhatikan gambar berikut ini.
Titik erat yaitu titik terdekat yang sanggup dilihat mata secara terang dengan mata barakomodasi maksimum (± 25 cm). Pada titik erat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Sedangkan titik jauh yaitu titik terjauh yang sanggup dilihat mata secara terang dengan mata tidak berakomodasi. Pada mata normal, titik terjauh yaitu di titik tak hingga (s = ).
Contoh Soal dan Pembahasan
Jika lensa mata dianggap sferis bola dengan jarak permukaan depan lensa dengan retina 3 cm, hitunglah:
■ Kuat lensa mata normal ketika mata melihat benda yang jauh sekali (mata tidak berakomodasi) dan ketika melihat benda pada jarak 25 cm (mata berkomodasi maksimum).
■ Perubahan kekuatan lensa mata dari tidak berakomodasi hingga berakomodasi maksimum.
Penyelesaian:
Diketahui:
s' = 3 cm
s =
Ditanyakan: besar lengan berkuasa lensa mata normal ketika tidak berakomodasi dan ketika berakomodasi maksimum serta perubah kekuatan lensa.
Jawab:
■ Kuat lensa mata normal
Pada ketika mata tidak berakomodasi (s = )
1/f = 1/s + 1/s’
⇒ 1/f = (1/ ) + (1/3)
⇒ 1/f = 0 + 1/3
⇒ 1/f = 1/3
⇒ f = 3 cm = 0,03 m
Dengan demikian, daya lensa untuk mata tidak berakomodasi yaitu sebagai berikut.
P = 1/f
⇒ P = 1/0,03
⇒ P = 33,3 dioptri
Pada ketika mata berakomodasi (s = 25 cm)
1/f = 1/s + 1/s’
⇒ 1/f = (1/25) + (1/3)
⇒ 1/f = (3 + 25)/75
⇒ 1/f = 28/75
⇒ f = 75/28
⇒ f = 2,7 cm = 0,027
Dengan demikian, daya lensa untuk mata berakomodasi yaitu sebagai berikut.
P = 1/f
⇒ P = 1/0,027
⇒ P = 37,03 dioptri
Jadi, besar lengan berkuasa mata normal pada ketika tidak berakomodasi yaitu 33,3 dioptri dan pada ketika mata berakomodasi yaitu 37,,03 dioptri.
■ Perubahan kekuatan lensa
∆P = 33,3 – 37,03 = −4 dioptri
Jadi, perubahan kekuatan lensa adalah −4 dioptri.
Tidak ada komentar untuk "Pengertian Daya Akomodasi, Titik Erat Dan Jauh Mata + Rujukan Soal Dan Pembahasan"
Posting Komentar