12 Persamaan & Perbedaan Gaya Gesek Statis Dan Kinetis + Pola Soal Dan Pembahasan

Suatu benda yang berada di atas bidang tidak jatuh ke bumi disebabkan lantaran adanya gaya normal. Namun, ada gaya lain yang bekerja pada benda yang bergerak dan menjadikan berhenti. Gaya ini yaitu gaya gesek atau gesekan. Bagaimanakah gaya gesek ini bekerja?

Gesekan mungkin bukan istilah gres bagi kalian. Gesekan terjadi jikalau ada dua benda yang bersinggungan satu sama lain. Dalam fisika, tabrakan disebut juga gaya gesek yaitu gaya yang diakibatkan dua benda bersinggungan. Jika pada sebuah benda bekerja gaya tertentu sehingga benda bergerak, maka arah gaya gesek berlawanan dengan arah gerak benda.

Gaya gesek disimbolkan dengan karakter f (friction). Gaya gesek bekerja pada garis singgung kedua benda. Misalkan, sebuah benda yang terletak pada suatu bidang dikenai gaya sebesar F. Diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut sanggup kalian lihat pada gambar di bawah ini.
Suatu benda yang berada di atas bidang tidak jatuh ke bumi disebabkan lantaran adanya gaya n 12 Persamaan & Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Kinetis + Contoh Soal dan Pembahasan
Salah satu faktor yang mempengaruhi besar gaya gesek yaitu tingkat kekasaran bidang atau permukaan yang saling bersentuhan. Semakin bernafsu bidang yang bersinggungan, semakin besar pula gaya geseknya. Sebaliknya, semakin licin permukaan yang bersinggungan, semakin kecil pula gaya geseknya.

Macam-Macam Gaya Gesekan
Menurut Leonhard Euler, dilihat dari gerakannya, gaya gesek dibagi menjadi dua macam, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1. Gaya Gesek Statis
Menurut Hukum I Newton, pada benda yang diam, resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol. Berdasarkan aturan ini, ketika kita mendorong meja tetapi meja tersebut masih diam, tentunya ada gaya lain yang melawan gaya dorong yang kalian berikan. Gaya tersebut yaitu gaya gesek antara kaki-kaki meja dengan lantai.

Gaya gesek tersebut bekerja pada meja yang diam, sehingga disebut gaya gesek statis (fs). Jadi, gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang diam. Kalian telah mengetahui bahwa besarnya gaya gesek tergantung pada kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersentuhan.

Tingkat kekasaran ini dinyatakan dengan koefisien gesekan. Untuk benda diam, koefisien tabrakan disebut koefisien tabrakan statis, disimbolkan μs. Selain tingkat kekasaran permukaan benda, besarnya gaya gesek dipengaruhi oleh besar gaya normal (N) yang diberikan bidang pada benda.

Berdasarkan hasil eksperimen untuk memilih hubungan gaya normal dan tabrakan statis, ternyata besarnya gaya gesek berbanding lurus dengan gaya normal. Dari hasil ekperimen tersebut, diperoleh grafik fungsi gaya gesek statis maksimum (fmaks) terhadap gaya normal menyerupai yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Suatu benda yang berada di atas bidang tidak jatuh ke bumi disebabkan lantaran adanya gaya n 12 Persamaan & Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Kinetis + Contoh Soal dan Pembahasan
Berdasarkan grafik tersebut, gradien atau kemiringan grafik menawarkan koefisien tabrakan statis. Gradien grafik sanggup kita cari dengan persamaan berikut ini.
Gradien = tan α
Gradien garis menawarkan μs, sehingga:
μs = tan α
μs
=
fs maks
N
Atau sanggup dituliskan sebagai berikut.
fs maks = μsN
Keterangan:
fs maks = gaya gesek statis maksimum (N)
μs = koefisien tabrakan statis
N = gaya normal (N)

Contoh Soal Gaya Gesek Statis
Sebuah buku bermassa 300 g diletakkan di atas meja. Jika buku diberi gaya luar sebesar 0,5 N dan koefisien tabrakan statis antara buku dengan permukaan meja 0,2; berapakah gaya gesek statis maksimum yang terjadi antara buku dengan permukaan meja, dan apakah buku sanggup bergerak? (g = 10 m/s2).
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 300 g = 0,3 kg
F = 0,5 N
g = 10 m/s2
μs = 0,2
Ditanyakan: fs maks
Jawab:
Untuk mempermudah dalam pengerjaan soal, kita gambarkan objek beserta diagram gayanya menyerupai yang diilustrasikan pada gambar berikut ini.
Suatu benda yang berada di atas bidang tidak jatuh ke bumi disebabkan lantaran adanya gaya n 12 Persamaan & Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Kinetis + Contoh Soal dan Pembahasan
Berdasarkan Hukum II Newton, maka resultan gaya yang bekerja pada sumbu-Y yaitu sebagai berikut.
ΣFY = ma
Karena buku tidak bergerak dalam arah vertikal maka a = 0 sehingga:
ΣFY = 0
 w = 0
N = w
N = mg ……………...… Pers. (a)
Untuk mencari gaya gesek statis, kita sanggup memakai persamaan:
fs maks = μs………… Pers. (b)
masukkan nilai N pada persamaan (a) ke persamaan (b) sehingga diperoleh:
fs maks = μsmg
fs maks = 0,2 × 0,3 × 10
fs maks = 0,6 N
Jadi, besarnya fs maks yaitu 0,6 N. Karena fs maks > F, maka buku tidak bergerak alias diam.

2. Gaya Gesek Kinetis
Ketika kalian menendang bola di atas tanah, bola akan menggelinding dengan kecepatan tertentu. Tetapi, semakin usang kecepatan bola akan semakin berkurang dan kesudahannya berhenti. Bola sanggup bergerak diakibatkan gaya dari tendangan.

Namun, dikala sedang bergerak, ada gaya yang menghambat gerak bola dan mengurangi kecepatannya. Gaya yang menjadikan kecepatan bola semakin berkurang disebut gaya gesek kinetis. Jadi, gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak.

Sama menyerupai gaya gesek statis, besar gaya gesek kinetis juga bergantung pada gaya normal dan tingkat kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersinggungan (koefisien gesekan). Koefisien tabrakan pada benda yang bergerak disebut koefisien tabrakan kinetis yang disimbolkan dengan μk.

Hubungan antara gaya gesek, koefisien tabrakan kinetis, dan gaya normal diberikan dalam persamaan berikut ini.
fk = μkN
Keterangan:
fk = gaya gesek kinetik (N)
μk = koefisien tabrakan kinetik
N = gaya normal (N)

Berdasarkan hasil eksperimen, koefisien gesek statis lebih besar dari koefisien tabrakan kinetis. Tabel berikut menunjukkan referensi nilai koefisien tabrakan statis dan koefisien tabrakan kinetis dari pelbagai bidang yang bersentuhan.
Tabel Koefisien Gesekan Permukaan Beberapa Benda
Permukaan
μs
μk
Persendian lengan manusia
0,01
0,01
Es pada es
0,10
0,03
Logam pada logam yang sudah dilumasi
0,15
0,07
Kayu pada kayu
0,40
0,20
Seng pada besi tuang
0,85
0,21
Baja pada baja
0,74
0,57
Karet pada beton kering
1,00
0,80
Sumber: Sears & Zemansky, hal. 37
Jika gaya F bekerja pada suatu benda maka ada tiga kemungkinan, yaitu benda diam, benda sempurna akan bergerak, dan benda bergerak dengan percepatan konstan.
 Benda membisu jikalau F < fs maks.
 Benda sempurna akan bergerak jikalau F = fs maks = μsN.
 Benda bergerak dengan percepatan konstan, jikalau F  fk = ma.

Contoh Soal Gaya Gesek Kinetis

Seorang siswa mendorong balok kayu yang beratnya 40 N di atas lantai. Koefisien tabrakan statik antara balok dengan lantai (μs) yaitu 0,5 dan koefisien gesek kinetik (μk) 0,3. Tentukan:
 Besar gaya yang diberikan siswa tersebut biar balok sempurna akan bergerak.
 Gaya gesek balok dengan lantai pada dikala balok diam.
 Gaya yang diberikan siswa, jikalau balok bergerak dengan percepatan 2,5 m/s2 dan percepatan gravitasi 10 m/s2
Penyelesaian:
Diketahui:
w = 40 N
μs = 0,5
μk = 0,3
Ditanyakan:
a) F biar benda sempurna akan bergerak
b) fs dan fk
c) F jikalau a = 0,5 m/s2
Jawab:
Gaya-gaya yang bekerja pada balok tersebut sanggup digambarkan sebagai berikut.
Suatu benda yang berada di atas bidang tidak jatuh ke bumi disebabkan lantaran adanya gaya n 12 Persamaan & Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Kinetis + Contoh Soal dan Pembahasan
Dari gambar diagram gaya yang bekerja pada balok di atas, maka kita ketahui bahwa gaya normal sama dengan gaya berat balok.
N = w = 40 N
 Agar balok sempurna akan bergerak maka:
F = fs maks
F = μsN
F = (0,5)(40)
F = 20 N
Jadi, gaya yang harus diberikan biar balok sempurna akan bergerak yaitu 20 Newton.
 Pada dikala balok diam, gaya gesek yang bekerja yaitu gaya gesek statis, yaitu sebesar 20 N.
 Pada dikala bergerak, gaya gesek yang bekerja yaitu gaya gesek kinetis.
fk = μkN
fk = (0,3)(40)
fk = 12 N
Dengan demikian, gaya total yang bekerja pada balok ditentukan dengan memakai persamaan Hukum II Newton, yaitu sebagai berikut.
ΣFx = ma
 fk = ma
F = ma + fk
F = (w/g)a + fk
F = (40/10)(2,5) + 12
F = (4)(2,5) + 12
F = 10 + 12
F = 22 N
Jadi, gaya yang diberikan siswa pada balok yaitu 22 Newton.

Persamaan dan Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Kinetis
Dari penjelasan-penjelasan di atas, maka sanggup kita identifikasi beberapa persamaan dan perbedaan karakteristik atau ciri antara gaya gesek statis dan kinetis, menyerupai yang dicantumkan dalam tabel berikut ini.
Tabel Persamaan Gaya Gesek Statis dan Kinetis
Persamaan
Gaya Gesek
Statis
Gaya Gesek
Kinetis
Menghambat gerak benda
Berlawanan arah dengan gerak benda
Bergantung pada tingkat kekasaran permukaan
Berbanding lurus dengan gaya normal
Dipengaruhi berat benda
Tidak dipengaruhi luas permukaan benda

Tabel Perbedaan Gaya Gesek Statis dan Kinetis
Gaya Gesek Statis
Gaya Gesek Kinetis
Bekerja pada benda yang membisu atau sempurna akan bergerak (hampir bergerak)
Bekerja pada benda yang bergerak
Rumus: fs = μsN
Rumus: fk = μkN
Berbanding lurus dengan koefisien gesek statis (μs)
Berbanding lurus dengan koefisien gesek kinetis (μk)
Nilai koefisien tabrakan lebih besar
Nilai koefisien tabrakan lebih kecil
Nilainya selalu berubah bergantung pada gaya F yang bekerja pada suatu benda
Nilainya selalu tetap tidak bergantung pada kecepatan dan percepatan benda (baik GLB maupun GLBB)
Nilai maksimum dicapai ketika benda sempurna akan bergerak
Tidak ada nilai maksimum

Tidak ada komentar untuk "12 Persamaan & Perbedaan Gaya Gesek Statis Dan Kinetis + Pola Soal Dan Pembahasan"